Sabtu, 28 Februari 2009
Modal Menulis(II)
Pada edisi sebelumnya dalam rublik yang sama kita telah membahas motivasi menulis. Buat apa menulis? Apa keuntungan kita menulis? Yang paling konkrit, menulis adalah budaya ulama terdahulu dan merupakan proses menuju keaabadian. Umur akan pasti terkikis tetapi tidak dengan tuisan yang bias diwarisi selama terjaga dengan baik. Pada kesempatan kali ini kita akan berusaha bersama mengetahui modal dasar seorang penulis.

Dalam banyak kesempatan kita sering kali membayangkan menulis adalah hal yang sangat susah. Begitu sulitnya sehingga tak jarang kita enggan untuk sekedar menulis jadwal harian, rencana kerja mingguan dan yang sejenisnya. Atau sekedar menulis memoar, tulisan perjalanan. Dilain sisi kita tidak pernah ragu saat menuliskan lima atau lebih kalimat saat sedang asyik berkomunikasi chating-an lewat internet. Padahal secara tidak sadar jika kita kumpulkan tulisan-tulisan yang berserakan tersebut akan membentuk sebuah tulisan indah. Walau minimal ujung-ujungnya tema yang diusung mengenai cinta atau persahabatan

Ada beberapa modal dasar yang harus diketahui oleh penulis:
1. Motivasi.
Ini berkaitan erat dengan niat. Dalam rangka apa kita menulis? Buat apa? Apakah menulis hanya untuk sekedar mengungkapkan isi hati yang tak terbendung? Atau menulis guna menyampaikan ide yang ada dibenak penulis kepada publik? Dan lain sebagainya. Inilah yang kita maksud dengan motivasi. Tetapi yang jelas menulis adalah tradisi para ilmuan islam guna menyebarkan ilmu. Hal inilah yang seharusnya menjadi motivasi dasar kita sebagai seorang muslim dalam menulis. Manusia akan mati tetapi tidak dengan tulisan yang akal kekal abadi selama terjaga rapi.

2. Pengetahuan
Secara global ada 2 macam ragam tulisan:
1.Fiksi atau biasa disebut tulisan tidak nyata. Seperti contohnya cerpen, novel, novelet. Yang banyak terinspirasi dari khayalan, impian, juga pengalaman, dan lain sebagainya. Tetapi yang perlu digaris bawahi, bahwa kata fiksi bukan berarti sesuatu itu akan mustahil mustahil terjadi. Buktinya banyak tulisan yang awalnya sebuah cerita fiksi dan kemudian menjadi sebuah kenyataan dikemudian hari.
2.Non-fiksi atau biasa disebut tulisan yang berdasarkan data dan fakta yang jelas. Tulisan non-fiksi bisa kita bagi menjadi tiga bagian umum:
1.Fakta.tulisan yang jelas berdasarkan fakta dan data. Tanpa ada tambahan sedikitpun. Contoh: Berita dan Feature. Insyallah dikesempatan selanjutnya kita akan membahas bersama lebih jauh tentang berita dan feature.
2.Opini. termasuk didalamnya : opini, kolom, esai, autografi, catatan harian, memoar. Ini adalah macam tulisan non-fiksi yang ada sangkutpautnya dengan pandangan penulis. Seperti banyak kita baca di media atau buletin-buletin tentang opini seseorang mengenai suatu hal.
3.Akademik dan Ilmiah. termasuk di dalamnya: skripsi, tesis, artikel, karya ilmiah, dan sebagainya.

3. Keterampilan
Setelah motivasi dan pengetahuan, maka selanjutnya adalah keterampilan. Dalam hal ini keterampilan dalam menulis. Baik itu dalam menentukan judul, meminang tema, menentukan angel tulisan. Semua itu menuntut keterampilan seorang penulis dalam menentukan kondisi, keadaan, dan waktu yang tepat dan sesuai. Terkadang satu judul tidak bisa diterima oleh semua kalangan tetapi bisa juga tidak diterima. Disinilah dibutuhkan keterampilan seorang penulis. Membaca kondisi, masyrakat dan lain sebagainya.

Satu kunci dalam menulis sebagaimana banyak disampaikan oleh para penulis-penulis handal yaitu “mulailah menulis”. Disaat anda membayangkan sesutau maka lakukanlah. Karena ia memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Mari menulis dan mari mulai menulis.
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 10.49  
DAKWAH ALA SANTRI

Previous Post
Archives
SHOUT BOX