Minggu, 07 Desember 2008
Situasi Kairo Menjelang Idul Adha 1
5 Desember 2008

Aku berdiri ditemani seorang rekanku menunggu bis jurusan Rob’ah El-Adawea. Salah satu tempat sentral Administrasi kota kairo. Kali ini ada kebutuhan mendadak sehingga harus segera kesana. Karena memang beberapa Bank besar yang menyediakan fasilitas ATM di Kairo tidak bisa ditemukan disembarang tempat. Hanya tempat-tempat tertentu seperti District-7, Rob’ah El-Adawea, Awal Abbas, dan tempat-tempat strategis lainnya. Tetapi di District-10 tempat mayoritas Mahasiswa Indonesia dan Malaysia bermukim belum ada satupun ATM. Sehingga para mahasiswa yang ingin mengambil kiriman bulanan dari ortu biasanya harus ke tempat-tempat tadi. Walaupun ada juga teman-teman yang dikirim melalui jasa pengiriman uang antar negara. Tapi itu jarang.
Sore ini kok sepi banget ya?, gumamku dalam hati. Tidak seperti biasanya. Padahal sekarang kan hari jum’at. Hari pesta mobil di Suq Sayyarah. Sebuah Tempat para pembeli dan penjual mobil transaksi jual beli. Aku tau karena memang apartemen tempat tinggalku berjarak tidak terlalu jauh dari Suq Sayyarah. Biasanya kalau keluar hari jum’at, bisa dipastikan akan makan hati dan menyita waktu. Tapi kok hari ini seperti hari biasa? yang membedakan hanya Mobil angkutan yang berkeliaran minim.
Yat… Ayo cepat itu 180 ke Rob’ah. Kita naik itu aja. “Gpp berdiri biar cepat sampai”. Ungkap Bambang padaku. “Ya udah gpp”, jawabku. Entah mimpi apa aku semalam, kali ini aku dapat duduk paling depan disamping pak supir. Selama naik mobil di Kairo, bisa dihitung jari aku dapat duduk. Tapi hari ini berbeda.
Wahh…aku baru sadar. Beberapa hari lagi kan Idul Adha. Kebiasaan masyarakat Mesir jika Hari Raya Qur’ban adalah mudik. Suatu tradisi yang tidak jauh beda seperti halnya masyarakat Indonesia umumnya. Mesir juga terdiri dari beberapa Provensi. Ibukota Mesir adalah Kairo. Pantesan pada sepi. Ungkapku dalam hati. Tapi uniknya Idul Adha di Kairo lebih meriah dari Hari raya idul Fitri. Itu yang kurasakan selama beberapa tahun aku merayakan Idul Adha di Kairo.
Pandanganku terus tertuju pada ruas-ruas jalan. Yang tampak disepanjang halte pemandangan aneh dan unik. Kambing-kambing seperti sudah jinak seakan menjajakan diri menunggu pembeli yang ingin berqurban buat Hari Raya Idul Adha. Ada juga sapi bahkan onta. Pemandangan yang sangat jarang kutemukan di tanah air. “Ditengah hiruk pikuk lalu lintas ibukota, hewan-hewan qurban berkeliaran di pinggiran jalan ditunggui seorang juragan”. Ini dia yang menjadi ciri khas Mesir menjelang Idul Adha tiba. Only in Egypt. Pikirku
Mobil yang kutumpangi kini berhenti disebuah halte. Beberapa ratus meter sebelum District-7. Tepat di depan sebuah toko daging. Wow...Unik banget. Aku melihat beberapa ekor kambing tergantung telanjang dengan posisi terbalik kaki dikepala dan kepala di kaki tanpa busana kulit. Bahkan ada beberapa ekor sapi juga. Bersih tanpa ceceran darah. Sepertinya permintaan daging dari para konsumen menjelang Idul Adha melonjak begitu tinggi. Tadi aku melihat kambing berlarian, tetapi saat ini telanjang bulat tanpa kulit. Only in Egypt.
Walau bus dan mobil umum tampak minim tetapi mobil pribadi begitu sesak. Sampai District-7 aku melihat orang-orang berebut mencari mobil jurusan Ramses. Terlihat dari antusias mereka menyantroni setiap mobil yang tiba sambil berkata:” Ramsis”. Sebuah tempat yang dinisbatkan kepada salah satu nama Raja Mesir Kuno. Terminal Ramses memang poros Transportasi Kairo. Pasalnya angkutan ke semua jurusan ada di sana. termasuk kereta api.
Siap-siap Yat…seru Bambang mengejutkanku dari belakang membuat konsentrasiku buyar. Kami memang tidak duduk sebangku. “Bentar lagi turun”, sambungnya lagi. “Iya”, jawabku. Naik bus di Kairo adalah sebuah perjuangan. Dari naiknya sampai turun. Jika tidak buru-buru turun bisa-bisa kebawa ke Halte berikutnya.
“Kita mau ambil uang dimana nih?”, ungkapku pada Bambang. “disini aja NSGB”, jawabnya. Baru aku membuka pintu bank, seorang penjaga menyapaku dengan ramah”maaf uangnya habis”. Capek deh…cetusku. Kalau yang ini bukan only in Egypt aja. Tetapi dinegaraku juga sering terjadi. Beginilah suasana Kairo beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Adha.
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 06.48  
DAKWAH ALA SANTRI

Previous Post
Archives
SHOUT BOX