Minggu, 21 September 2008 |
Bingkisan Sederhana Ibu Pertiwi |
Tanah airku sedang ditimpa berbagai cobaan. Gempa Bumi, Banjir, Tanah longsor, Kebakaran, Kerusakan hutan seakan menjadi jadwal tahunan. Belum lagi masalah birokrasi yang cukup membingungkan. Yang paling menyesakkan dada adalah masalah Akhlaq. Dimana seseorang susah membedakan mana yang benar dan salah karena sudah menjadi budaya. Kalau boleh ambil metafora, luka berbalut perban yang menjadi makin parah karena terkena gesekan keras. Berbagai macam masalah timpang tindih datang. Baik dari luar, dalam, maupun permasalahan yang dibuat sendiri. Seakan sudah akrab dengan semua itu bahkan menjadi karib sepanjang hari. Kapan dan siapa yang akan mengakhiri semua ini? Sementara itu, anak-anak bangsa tersebar diseluruh penjuru bumi guna menuntut ilmu. Dengan harapan akan kembali ke pangkuan ibu pertiwi dengan segudang pengalaman dan pengetahuan yang bisa diterapkan guna membangun masyarakat madani yang taat pada negara dan agama. Yang kemudian mampu mengantarkan bangsa Indonesia pada kemajuan. Di sela-sela hijrahnya anak-anak bangsa itu tersentak dengan berbagai cobaan dan musibah yang menimpa tanah airnya. Dari berbagai media masa mereka menyaksikan apa yang sedang menimpa tanah air mereka. Sehingga dalam kepenatan dan kesedihan mereka berteriak seraya berkata:
"Apa yang bisa kulakukan untukmu Ibu?"
Ibu pertiwi sembari melepas senyumnya berucap:
"Nak..cukuplah kau belajar yang rajin dan tekun itu sudah membuat ibu bahagia. Usahlah kau hiraukan apa yang menimpa ibu. Insyallah ibu akan tabah menghadapi semua ini. Nak...singsingkan lengan bajumu dan buktikan pada dunia bahwa sebenarnya kita juga mampu".
Cucuran air mata haru membasahi pipi mereka setelah mendengar jawaban sang ibu. Lalu serentak berkata:
"siap bu, kami akan ingat slalu pesan ibu. Doa kami akan slalu menyertaimu. Selamat berjuang ibuku sayang...
Mendengar jawaban tersebut, Ibu pertiwi tersenyum lega walau harus memikul beban yang teramat berat...
|
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 15.43 |
|
|
|
DAKWAH ALA SANTRI |
|
Previous Post |
|
Archives |
|
SHOUT BOX |
|
|
|
|