Jumat, 15 Mei 2009 |
Tak Ada Yang Abadi |
Badai laut menghempas jiwa-jiwa sukma Dengan suara ombak yang masih setia menyelimuti Onggokan pasir terhempas menuju cinta hidup Melanglang menyapa dengan jiwa yang masih galau
Mentari masih sempurna menyaksikan torehan-torehan tinta emas yang lengkap dengan kertas lusuhnya Terlena dalam bayang sejarah masa lampau Ditemani jejak rada dunia membekas haru Bahagia yang masih terasa memayungi langkah-langkah kehidupan Tak kan pernah bisa dihilnagkan dengan butiran-butiran air mata
Namun kini harus bisa diakui Kau dan aku telah terpisah oleh dua dimensi yang berbeda Dimensi yang tak mungkin dapat mempersatukan kita kembali dalam metafora kehidupan
Wajah yang banyak mengajarkan teori-teori ketenangan telah pergi tuk berjumpa dengan tuhannya Hingga semua itu tak mampu kubahasakan kecuali dengan bahasa yang diturunkan tuhan melaluui syair-syair syurganya.
Ana Tsurayya Tanjung, Lombok Utara, NTB, Indonesia
|
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 02.49 |
|
|
|
DAKWAH ALA SANTRI |
|
Previous Post |
|
Archives |
|
SHOUT BOX |
|
|
|
|