Selasa, 26 Mei 2009
Tak Akan Abadi
Ada lagi yang menjerit, ada lagi yang terkapar, episode tawa sumringah menjelma menjadi lautan air mata. Torehan tinta sejarah masa silam menyisakan debu. Terkubur dalam ruang pengap sepi tanpa naungan cahaya gemerlap. Tragedi anak manusia, cerita panjang hidup yang memiliki hujung.

Berencana bukan berarti akan. Mampu tidak menjamin bisa. kehendakNya tak bisa dilawan. Patut manut tanpa usaha tidak juga benar. Lakukan saja semampunya. Biar Ia berjalan bersama kehendakNya.

Secercah asa hidup, sirna dalam balutan kain kafan. Tak ada yang bisa mengira, tak ada yang bisa menebak. Ia datang menjemput dengan tiba-tiba. Tanpa pamit ia menyelinap ke awang-awang membawa jiwa-jiwa suci.

Semua yang berawal dari ketiadaan akan berakhir. Semua yang makhluq akan kembali kepada satu muara. Yang kekal abadi hanyalah Dia. Yang telah ada sebelum kata ada itu ada. Dan akan tetap ada walau kata ada itu telah tiada. Lalu apa yang dibanggakan dari hanya sekedar tulang berbalut daging?, harta melimpah hanya sekedar titipan yang akan dimintai pertanggung jawaban. Hidung mancung paras indah, putih berseri tidak akan pernah bisa menyelamatkan dari hisabNya. Kecuali iman hati dan perilaku.

Manusia dan semua yang ada ibarat antrian panjang yang tidak memandang senioritas. Bisa saja kau yang terlebih dahulu mengisi daftar absen rumah abadi. Atau bisa juga aku terpanggil lebih cepat.

Mari berkemas mempersiapkan segalanya guna menuju rumah abadi.

Buat mereka yang telah mendahului. Semoga menjumpai cinta abadinya dengan tersenyum.



Hidayatullah Ahmad Jazri

Read more ....
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 09.52  
Kamis, 21 Mei 2009
Aku Heran…
Aku masih termangu dalam lamunan panjang. Untain-untai syair tuhan yang terdengar dari balik jendela menambah tajam daya terawang hingga ke langit ke tujuh. Memori klasik masa lalu dan fenomena masa kini berbaur menjadi satu. Bahkan imajinasi masa datang sempat mencoba untuk kutata. Menatap sembari merenungi nasib bangsa yang belum kian lekas rampung. Tentang sebuah negeri penggalan surga yang masih teraniaya oleh penghuninya sendiri.

Saat ini di negeriku semua orang bisa berbicara sepuasnya. Terlepas dari salah benar, terlepas dari ahli atau tidak, setiap individu ingin mengekpresikan ketangguhannya. Tak tanggung-tanggung bahkan sampai rela sikut kiri, sikut kanan, jika perlu menikam. Tanpa memperhatikan baik atau tidak.

Sungguh mengherankan nasib bangsa yang tidak bosan-bosanya dengan istilah penjajahan. Sudah berabad-abad terjajah oleh tentara kolonialis belanda dan jepang, tapi setelah merdeka malah saling menjajah. Karunia tuhan yang berlimpah meruah dijadikan tempat praktik ketidakadilan. Kemerdekaan ini bukannya dijadikan kesempatan untuk mempererat persaudaraan, membangun kesatuan, bergandengan mesra dengan sesama. tetapi sebaliknya membuat sekat-sekat yang sangat sulit untuk di satukan. Yang ada hanya aku, aku dan golonganku. Selain itu berarti bukan aku. Enyahlah dariku.

Genderang perang globalisasi sudah tertabuh kencang. Semua negeri berjalan mempersiapkan segalanya bahkan berlari. Tetapi negeriku masih terlihat santai bahkan masih ada yang tertidur nyenyak. Terbawa hanyut oleh mimpi-mimpi indah. Terpesona oleh karunia yang seharusnya disyukuri tetapi malah sebaliknya. Bercita dalam angan. Berfikir instan. Apa karena kita terlalu dimanja tuhan sehingga kita tidak mau berusaha untuk melakukan sesuatu yang lebih?

Aku heran melihat moral anak-anak bangsa yang kian hari semakin tak jelas. Kian jauh dari cita-cita bersama. Kian ternodai oleh ketidakadilan, keserakahan, kesombongan, kemunafikan. Salah dalam menafsirkan kemajuan dan modern. Bingung menatap masa depan. Bahkan tak jarang kita lupa atau bahkan tidak tau orientasi hidup. Kemana dan kepada siapa kita akan kembali. Segempal firman tuhan dan berjilid hikmah langit kerapkali hanya dijadikan hiasan.

Aku tambah bingung melihat orang-orang yang seharusnya mengajarkan hikmah, malah sebaliknya.

Meditasiku buyar sesaat setelah angin kencang manghentak pintu kamarku. Lamunan panjang yang sedari tadi aku bangun tiba-tiba hilang. Apakah angin mendengar perihal pikirku? Atau memata-matai lamunanku? Atau …
Tapi masih ada yang tersisa : “ aku masih heran dan bingung dengan negeriku”.




Hidayatullah Ahmad Jazri
Saqr Qurays, Nasr City, Kairo, Egypt

Read more ....
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 09.51  
Rabu, 20 Mei 2009
ِBerguru Pada Al-qur'an(butiran hikmah yang tercecer di sanubari)



Pernahkah terlintas dipikaranmu, andai saja al-qur'an dapat berbicara seperti manusia biasa?
Lantas ia akan berkata:
Pedulilah padaku dengan membaca setiap peran kalimatku
Sayangi aku dengan memahami dan meresapi setiap makna ayat-ayat suciku
Cintailah aku dengan menguasai setiap halaman dariku
Setialah padaku agar selalu mengingat diriku kapanpun dan dimanapun kau berada.
Sungguh aku cemburu bila kau gunakan waktu luangmu dengan hal yang kau anggap lebih bermanfa'at dariku
Aku akan pergi jika kau melupakanku



Novita Safitri

Read more ....
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 08.23  
Mengeja Rindu
Malam ini kupersembahkan sesajen berupa ragaku. untuk mendapatkan keteduhan yang Kau janjikan. Kualunkan irama tasbih, kupetik senar takbir, kuciptakan nyanyian dzikirku

Oh... betapa aku merindukanMu malem ini. kulantukan kembali ayat-ayatMu dan mengeja kebesaranMu. Tidakkah kau ciptakan aku untuk mencintaiMu?, kurangkul rinduku, kemudian kuusap separuh nyawaku lalu mempersiapkan koper niatku. tunggulah aku di persimpangan jalan syurgaMu.

Agar kudapati hadirMu dalam rinduku.


Annisa El-Karomi(yang selalu merindukan-Nya)

Read more ....
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 08.08  
Minggu, 17 Mei 2009
Optimislah…(butiran hikmah yang tercecer di sanubari)
Kau ingin bahagia dan sukses?

Maka, “Jadilah seorang yang optimis”.

Walau masalah dan musibah kerap menimpamu, yakinlah bahwa ada solusi dan beribu hikmah dibalik semua itu
Walau kegagalan selalu menghambat jalanmu, suatu saat kau akan raih kesuksesan. Karena tidaklah kegagalan melainkan kesuksesan yang tertunda.
kesuksesan adalah hasil usaha, peluh keringat, dan doamu.

Yakinlah bahwa kecerdasan bukanlah segalanya,tak akan ada yang bisa menjadi pengganti kerja kerasmu. Dan sadarilah bahwa "keuntungan" adalah sesuatu yang didapat atas hasil kolabrorasi antara kesempatan, kesiapan, dan kesiagaan.

Maka, hadapilah segala suatu dengan senyuman dan yakinlah bahwa kau mampu


Novita Safitri(Gadis Indonesia kelahiran Kairo)
Edited by Hidayatullah Ahmad

Read more ....
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 01.58  
Rinduku
Setetes embun membasahi dermaga jiwa
Memberikan kesejukan tuk mengenalmu lebih jauh
Walau lambat merantai langkah menuju singgasanamu
Alunan suci menyertai kata hati
Menembus tiap detik pada waktu
Sungguh tak dapat kuhindari
Hati kecilku terlanjur untuk merindukanmu


Ana Tsurayya

Read more ....
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 01.47  
Sabtu, 16 Mei 2009
Ikhlas…
Ketika wajah ini penat memikirkan dunia, Maka berwudhulah
Ketika tangan ini letih menggapi cita-cita, maka bertakbirlah
Ketika pundak ini tidak kuasa memikul amanah, maka bersujudlah

Ikhlaskan semuanya dan mendekatlah padaNya
Agar tunduk disaat yang lain angkuh
Agar tenang di saat yang lain terlempar

Semoga Allah selalu menuntunku dan mendapat magfirohNya..


Annisa El-Karomi(perempuan kuat, tegar, selalu tersenyum ridho atas semua kehendakNya)

Read more ....
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 07.28  
Jumat, 15 Mei 2009
Tak Ada Yang Abadi
Badai laut menghempas jiwa-jiwa sukma
Dengan suara ombak yang masih setia menyelimuti
Onggokan pasir terhempas menuju cinta hidup
Melanglang menyapa dengan jiwa yang masih galau

Mentari masih sempurna menyaksikan torehan-torehan tinta emas yang lengkap dengan kertas lusuhnya
Terlena dalam bayang sejarah masa lampau
Ditemani jejak rada dunia membekas haru
Bahagia yang masih terasa memayungi langkah-langkah kehidupan
Tak kan pernah bisa dihilnagkan dengan butiran-butiran air mata

Namun kini harus bisa diakui
Kau dan aku telah terpisah oleh dua dimensi yang berbeda
Dimensi yang tak mungkin dapat mempersatukan kita kembali dalam metafora kehidupan

Wajah yang banyak mengajarkan teori-teori ketenangan telah pergi tuk berjumpa dengan tuhannya
Hingga semua itu tak mampu kubahasakan kecuali dengan bahasa yang diturunkan tuhan melaluui syair-syair syurganya.



Ana Tsurayya
Tanjung, Lombok Utara, NTB, Indonesia

Read more ....
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 02.49  
Rabu, 13 Mei 2009
Ada Cerita
Kehidupan punya cerita
Punya makna
Punya rasa
Tidak akan hilang begitu saja

Bumi seisinya adalah komponen sejarah
Yang tidak akan pernah patah
Hingga ia terpatahkan
Oleh umur dan masa

Begitu juga manusia yang kerapkali menulis cerita
Dengan dusta
Mengukir sejarah dengan hawa
Yang tidak mewarisi apapun kecuali cela
Tetapi Ia memang maha bijaksana

Read more ....
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 06.15  
Minggu, 10 Mei 2009
Kenangan satu tahun yang silam
Satu tahun lebih telah berlalu, tapi mengapa aku tak dapat melupakan kenangan itu?

Sering kali ingin kuputar kembali waktu yang telah berlalu. Saat kita masih berdua. Tapi itu mustahil.

Bila aku berjumpa dengan orang yang sedang membicarakan dirimu, kupaksa diri tuk tersenyum, agar dapat menahan air mata.

Oh… hatiku yang tak pernah lelah mencintaimu, sekalipun kau jauh dariku. Bahkan kalau perlu aku bertekuk lutut dihadapanmu guna mendapat secercah harapkan darimu. Oh… hatiku yg tak pernah lelah mencintaimu.

Segala kenangan yang telah kita lewat adalah Simbol kehidupanku. Tak dapat aku melepaskannya.

Ada yang mengatakan bahwa kejauhan jarak dapat melupakan segala kenangan. Tetapi itu tidak berlaku padaku. Cintaku padanya masih membara seperti mulanya. Bagiku dirinya seperti halnya tiang kehidupan yang tak dapat kulepaskan. Kecuali jika ia runtuh

(Kisah fiksi sepasang manusia yang saling mencintai. Terinspirasi dari sebuah lagu Arab)


Novita Safitri

Read more ....
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 19.51  
Sabtu, 09 Mei 2009
Hati
kesehatan hati akan memberikan kejernihan pikiran
kejernihan pikiran akan mewarisi perilaku mulia
kemuliaan disisi tuhan dan manusia

tata hatimu sebelum kau tertata rapi
dalam ruangan kosong, sempit, pengap
hati adalah laksmana raga

sungguh manusia hanyalah bilangan hari
jika hilang satu hari dari harinya...
maka berkuranglah jatah hidupnya
bertambah dekatlah masa matinya
semakin pudarlah keelokannya

wahai... jiwa yang tenang
kembalilah kepada tuhanmu dengan hati Ikhlas
hati yang bergaun iman dan taqwa



9 Mei 2009
Saqor Qurayis, Nasr City, Cairo

Read more ....
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 02.49  
Jumat, 01 Mei 2009
Saja...
Milikilah sebuah hati yang tak pernah membenci
Sebuah senyuman yang tak pernah pudar
Sebuah sentuhan yang tak akan menyakiti


Ana Tsurayya

Read more ....
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 20.06  
RidhoMu
Angin malam mulai menerobos melalui celah-celah kecil jendela mungil kamarku
Menyapa jiwa yang terpahat oleh sunyi yang haru
Karena kelopak jiwaku yang terus bertahan diatas puing-puing kerinduan
Dan naluri cintaku turut berdesak

Oh…Tuhan….
Sadarkan aku diatas kerinduan ini
Agar ia selalu menyejukkan jiwa-jiwa dhaifku
Hingga tidak melupakanku pada cinta haqiqi dan rindu abadi
Hanya pada-Mu


Ana Tsurayya

Read more ....
posted by Hidayatullah Ahmad Jazri @ 20.05  
DAKWAH ALA SANTRI

Previous Post
Archives
SHOUT BOX